Digital Theory: New Media
TEORI KOMUNIKASI MEDIA BARU
Kita hidup di era dimana teknologi informasi dan komunikasi berkembang
dengan begitu pesat. Kehadiran media baru seperti internet dengan berbagai
macam aplikasinya telah membantu kita dalam berbagai bidang kehidupan, misalnya
pendidikan, pemerintahan, pemasaran, dan lain sebagainya.
Kemudian, kehadiran internet juga mengakibatkan informasi dari penjuru
dunia mengalir dengan deras, hampir tidak ada sekat. Setiap orang bebas
berekspresi melalui blog, websites atau laman, video dan lain-lain. Evolusi
teknologi informasi dan komunikasi telah melahirkan globalisasi yang
mempersingkat jarak dan waktu kita berkomunikasi melalui komunikasi elektronik.
PENGERTIAN MEDIA BARU
Teori media baru merupakan sebuah teori yang dikembangkan
oleh Pierre Levy, yang mengemukakan bahwa media baru merupakan teori yang
membahas mengenai perkembangan media. Dalam teori media baru, terdapat dua
pandangan, pertama yaitu pendangan interaksi sosial, yang membedakan media
menurut kedekatannya dengan interaksi tatap muka. Pierre Levy memandang World
Wide Web (WWW) sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan
dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang
baru dan juga terlibat dalam dunia demokratis tentang pembagian mutual dan
pemberian kuasa yang lebih interaktif dan berdasarkan pada masyarakat.
New Media atau media online didefinisikan sebagai produk dari
komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan komputer
digital (Creeber dan Martin, 2009). Definisi lain media online
adalah media yang di dalamnya terdiri dari gabungan berbagai elemen. Itu
artinya terdapat konvergensi media didalamnya, dimana beberapa media dijadikan
satu (Lievrouw, 2011). New Media merupakan media yang
menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel,
berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara privat maupun secara
public (Mondry, 2008: 13).
Terdapat beberapa pengertian mengenai media baru salah
satunya seperti yang telah dijelaskan oleh Denis McQuail dalam
bukunya Teori Komunikasi Massa (1987 : 16-17). Ia menamakan media baru sebagai
media telematik yang merupakan perangkat teknologi elektronik yang berbeda
dengan penggunaan yang berbeda pula.
Perangkat media elektronik baru ini mencakup beberapa sistem teknologi,
sistem transmisi (melalui kabel atau satelit), sistem miniaturisasi, sistem
penyimpanan dan pencarian informasi. Dan juga sistem penyajian gambar (dengan
menggunakan kombinasi teks dan grafik secara lentur, dan sistem pengendalian (oleh
komputer).
Lev Manovich, dalam The New Media Reader, mendefinisikan media baru dengan
menggunakan 8 (delapan) proposisi, yaitu :
· Media baru vs Cyberculture. Cyberculture
adalah berbagai macam fenomena sosial yang diasosiakan dengan internet dan
jaringan komunikasi. Sementara itu, media baru menekankan pada objek budaya dan
paradigma.
· Media baru adalah teknologi komputer yang dipakai
untuk sebuah platform distribusi.
· Media baru adalah data digital yang dikendalikan oleh
perangkat lunak tertentu.
Media baru adalah adalah penyatuan antara konvensi budaya yang telah ada dengan konvensiperangkat lunak.
Media baru adalah adalah penyatuan antara konvensi budaya yang telah ada dengan konvensiperangkat lunak.
· Media baru adalah estetika yang telah ada sejak awal
tahapan di setiap media baru modern dan teknologi komunikasi.
· Media baru mampu mengeksekusi algoritma lebih cepat
dibandingkan dengan sebelumnya yang dilakukan secara manual atau melalui
teknologi lain..
· Media baru adalah sebagai metamedia
· Media baru sebagai artikulasi paralel gagasan serupa
dalam seni dan komputasi modern Pasca-Perang Dunia II.
Sementara itu, Martin
Lister dkk dalam bukunya New Media: A Critical
Introduction (2009 : 13) menyatakan bahwa terminologi media baru
mengacu pada perubahan skala besar dalam produksi media, distribusi media dan
penggunaan media yang berifat teknologis, tekstual, konvensional dan budaya.
KARAKTERISTIK
MEDIA BARU
Denis McQuail dalam buku Teori Komunikasi
Massa menjelaskan media telematik atau media baru tersebut memiliki beberapa
ciri utama yaitu :
· Desentraslisasi – Pengadaan dan pemilihan berita tidak
lagi sepenuhnya berada di tangan pemasok komunikasi
· Kemampuan tinggi – Pengantaran melalui kabel dan
satelit. Pengantaran tersebut mampu mengatasi hambatan komunikasi dikarenakan
pemancar lainnya.
· Komunikasi timbal balik (interaktivitas) – Penerima
dapat memilih, menukar informasi, menjawab kembali, dan dihubungkan dengan
penerima lainnya secara langsung.
· Kelenturan bentuk, isi, dan penggunaan.
Sementara itu, Martin Lister dkk
(2009 : 13-14) menyatakan bahwa media baru memiliki beberapa karakteristik,
yaitu digital, interaktif, hipertekstual, virtual, jaringan, dan simulasi.
·
Digital.
Media baru mengacu media yang bersifat digital dimana semua data diproses dan disimpan dalam bentuk angka dan keluarannya disimpan dalam bentuk cakram digital. Terdapat beberapa implikasi dari digitalisasi media yaitu dematerialisasi atau teks terpisah dari bentuk fisik, tidak memerlukan ruangan yang luas untuk menyimpan data karena data dikompres menjadi ukuran yang lebih kecil, data mudah diakses dengan kecepatan yang tinggi serta mudahnya data dimanipulasi.
Media baru mengacu media yang bersifat digital dimana semua data diproses dan disimpan dalam bentuk angka dan keluarannya disimpan dalam bentuk cakram digital. Terdapat beberapa implikasi dari digitalisasi media yaitu dematerialisasi atau teks terpisah dari bentuk fisik, tidak memerlukan ruangan yang luas untuk menyimpan data karena data dikompres menjadi ukuran yang lebih kecil, data mudah diakses dengan kecepatan yang tinggi serta mudahnya data dimanipulasi.
·
Interaktif.
Merupakan kelebihan atau ciri utama dari media baru. Karakteristik ini memungkinkan pengguna dapat berinteraksi satu sama lain dan memungkinkan pengguna dapat terlibat secara langsung dalam perubahan gambar ataupun teks yang mereka akses.
Merupakan kelebihan atau ciri utama dari media baru. Karakteristik ini memungkinkan pengguna dapat berinteraksi satu sama lain dan memungkinkan pengguna dapat terlibat secara langsung dalam perubahan gambar ataupun teks yang mereka akses.
·
Hiperteks.
Teks yang mampu menghubungkan dengan teks lain di luar teks yang ada. Hiperteks ini memungkinkan pengguna dapat membaca teks tidak secara berurutan seperti media lama melainkan dapat memulai dari mana pun yang diinginkan.
Teks yang mampu menghubungkan dengan teks lain di luar teks yang ada. Hiperteks ini memungkinkan pengguna dapat membaca teks tidak secara berurutan seperti media lama melainkan dapat memulai dari mana pun yang diinginkan.
·
Jaringan.
Karakteristik ini berkaitan dengan ketersediaan konten berbagi melalui internet. Karakteristik ini melibatkan konsumsi. Sebuah contoh, ketika kita akan mengkonsumsi suatu teks media, maka kita akan memiliki sejumlah besar teks yang sangat berbeda dari yang tersedia dalam berbagai cara.
Karakteristik ini berkaitan dengan ketersediaan konten berbagi melalui internet. Karakteristik ini melibatkan konsumsi. Sebuah contoh, ketika kita akan mengkonsumsi suatu teks media, maka kita akan memiliki sejumlah besar teks yang sangat berbeda dari yang tersedia dalam berbagai cara.
·
Virtual
Karakteristik ini berkaitan dengan upaya mewujudkan sebuah dunia virtual yang diciptakan oleh keterlibatan dalam lingkungan yang dibangun dengan grafis komputer dan video digital.
Karakteristik ini berkaitan dengan upaya mewujudkan sebuah dunia virtual yang diciptakan oleh keterlibatan dalam lingkungan yang dibangun dengan grafis komputer dan video digital.
·
Simulasi
Simulasi tidak berbeda jauh dengan virtual. Karakter ini terkait dengan penciptaan dunia buatan yang dilakukan melalui model tertentu.
Simulasi tidak berbeda jauh dengan virtual. Karakter ini terkait dengan penciptaan dunia buatan yang dilakukan melalui model tertentu.
TEORI-TEORI MEDIA BARU
Berbagai teori media baru berasal dari teori-teori media lama namun
beberapa teori baru pun lahir sebagai bentuk kajian lebih lanjut mengenai
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
1.
Medium Theory – Teori
Media
Teori ini menjelaskan bagaimana media
berpengaruh dalam menyebarkan informasi baik secara fisik maupun psikologis.
Teori ini bermanfaat dalam memahami tentang berbagai media dan bagaimana
masing-masing media dapat bermanfaat dalam mendistribusikan informasi.
Melalui analisis yang tepat dan penerapan teori ini pada media yang relevan,
maka pemilihan teori ini dapat juga digunakan secara tepat.
2.
Uses and Gratifications Model
– Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch
Teori ini mempelajari asal mula
kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari
media atau sumber lain yang membawa pada terpaan media yang berlainan, dan
menimbulkan pemenuhan kebutuhan serta akibat-akibat lain termasuk yang tidak
kita inginkan. Teori ini memiliki asumsi bahwa khlayak dianggap aktif dalam
artian sebagian penting dari penggunaan media diasumsikan punya tujuan. Mereka
menemukan bahwa khalayak menggunakan media untuk mengirim pesan, membantu
mengembangkan citra diri, dalam kaitannya dengan sosial dan interaksi atau
hiburan (Rakhmat, 2001 : 205)
3.
Teori Difusi Inovasi – Everett Rogers
Teori ini menggambarkan bagaimana,
mengapa, dan pada tingkatan apa teknologi baru berkembang dan diadopsi ke dalam
berbagai konteks. Teori ini menggarisbawahi adanya 4 (empat) elemen utama yang
mempengaruhi berkembangnya media baru yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu
dan sistem sosial. Rogers mendefinisikan karakteristik inovasi yang dapat
mempengaruhi keputusan seorang individu untuk mengadopsi atau menolak suatu
inovasi.
Pendekatan ini menyatakan bahwa tidak
hanya pemimpin yang dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku khalayak
melalui kontak personal, namun terdapat agen-agen perubahan lain dan penjaga
pintu gerbang atau gatekeeper yang turut terlibat dalam proses
difusi. Pendekatan ini menawarkan kerangka untuk mempertimbangkan bagaimana
informasi mengalir melalui suatu jaringan dan faktor-faktor yang membentuk
opini melalui pengambilan keputusan penggunaan teknologi.
4.
Participatory Media Culture –
Henry Jenkins
Jenkins menguraikan cara-cara di mana
budaya media baru menawarkan khalayak untuk secara bersama-sama mengambil peran
sebagai konsumen media dan produsen media sekaligus. Jenkins berpendapat bahwa
dalam Participatory Media Culture, orang mampu secara kreatif
menanggapi isi media dengan menciptakan komoditas budaya mereka sendiri sebagai
upaya mereka untuk menguraikan dan menemukan makna di dalam produk media dan
pesan yang ada. Dalam Participatory Media Culture masyarakat
dapat lebih mudah merespon dan memberikan kontribusi dan pesan kepada media.
5.
Social Construction of
Technology
Teori Social construction of
technology (juga disebut sebagai SCOT) adalah teori dalam bidang Sains dan
Teknologi Studi. Teori ini berpendapat bahwa teknologi tidak menentukan
tindakan manusia, melainkan tindakan manusialah yang membentuk teknologi.
Mereka juga berpendapat bahwa cara teknologi yang digunakan tidak dapat dipahami
tanpa memahami bagaimana teknologi yang tertanam dalam konteks sosialnya. SCOT
merupakan respon terhadap determinisme teknologi dan kadang-kadang dikenal
sebagai konstruktivisme teknologi.
6.
A Three-Stage Model of
Theory-Building (Carlile & Christensen)
Teori ini digunakan untuk melakukan
terhadap konsep citizen journalism sebagai dampak media baru dimana setiap
orang dapat berperan sebagai jurnalis. Teori yang digagas oleh Carlile &
Christensen ini menunjukkan bahwa kuatnya teori-bangunan muncul melalui tiga
tahap yaitu deskriptif, kategorisasi dan normatif. Ada tiga sub-tahapan dalam
deskriptif teori-bangunan yaitu, pengamatan fenomena, klasifikasi induktif
dalam skema dan taksonomi, dan hubungan korelatif untuk mengembangkan model.
Setelah penyebab didirikan, teori normatif berkembang melalui logika deduktif
yang tunduk pada pergeseran paradigma Kuhnian dan Popperian falsifiability.
7.
Network Theory
Berkaitan dengan produksi komunikasi
dan informasi dalam media baru, digunakan analisis Network Theory. Dalam ilmu
komputer dan jaringan, yang dimaksud dengan teori jaringan adalah studi tentang
grafik sebagai representasi hubungan simetris atau hubungan asimetris antara
objek diskret. Teori jaringan memiliki aplikasi di banyak disiplin ilmu
termasuk World Wide Web, Internet, jaringan sosial, dan lain-lain.
Sumber:
http://myeverneverland.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-teori-media-baru-merupakan.html
https://pakarkomunikasi.com/teori-media-baru
Sumber:
http://myeverneverland.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-teori-media-baru-merupakan.html
https://pakarkomunikasi.com/teori-media-baru
Komentar
Posting Komentar