Benteng Marlborough
Benteng
Marlborough Bengkulu adalah sebuah benteng terbesar di Asia
yang notabene adalah peninggalan Pemerintah Inggris pada saat penjajahan
beberapa tahun silam. Benteng ini pada mulanya berfungsi sebagai pertahanan.
Namun seiring berkembangnya waktu, bangunan ini beralih fungsi menjadi pusat
perdagangan.
Benteng Marlborough memiliki
daya tersendiri karena selain langka, desain dari bangunan benteng ini juga
masih asli tanpa adanya renovasi yang signifikan, tipikal desain pada abad ke
17 –an. Kedekatan lokasi gedung tua ini dengan pantai, menjadikan sebuah perpaduan
antara alam dan budaya yang berjalan dinamis.
Benteng
Marlborough adalah warisan peninggalan Pemerintah Inggris pada saat menguasai
daerah Bengkulu. Bangunan ini didirikan pada tahun 1713 sampai dengan 1719,
oleh East India Company (EIC) dan Gubernur yang sedang memimpin pada saat itu
adalah Joseph Collet. Nama
“Marlborough” sendiri diambil dari nama Bangsawan Penjajah Inggris yang bernama
lengkap Duke of Marlborough I. Pemerintah Inggris pada masa itu menduduki
kawasan ini pada tahun 1685 hingga 1825, atau sekitar 25 tahun.
Bentang
Marlborough Bengkulupada mulanya dibangun di atas sebuah bukit, dan konon
katanya merupakan benteng terkuat diantara bangunan jajahan Inggris lainnya. Benteng ini didirikan di atas bukit
buatan, menghadap ke arah kota Bengkulu dan memunggungi samudera
Hindia. Benteng ini pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu; sehingga
penghuninya terpaksa mengungsi ke Madras. Mereka kemudian kembali tahun 1724 setelah diadakan
perjanjian. Tahun 1793,
serangan kembali dilancarkan. Pada insiden ini seorang opsir Inggris, Robert Hamilton, tewas.
Dan kemudian pada tahun 1807, residen Thomas Parr juga
tewas. Keduanya diperingati dengan pendirian monumen-monumen di kota Bengkulu
oleh pemerintah Inggris.
Marlborough masih berfungsi sebagai
benteng pertahanan hingga masa Hindia
Belanda tahun 1825-1942, Jepang tahun 1942-1945, dan pada perang
kemerdekaan Indonesia. Sejak Jepang kalah hingga tahun 1948, benteng itu manjadi
markas Polri. Namun, pada
tahun 1949-1950, benteng Marlborough
diduduki kembali oleh Belanda. Setelah Belanda pergi tahun 1950, benteng Marlborough
menjadi markas TNI-AD. Hingga tahun 1977, benteng ini
diserahkan kepada Depdikbud untuk dipugar dan dijadikan bangunan cagar budaya.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Benteng_Marlborough
http://www.tabloidwisata.com/benteng-marlborough-bengkulu-sejarah-misteri/
http://arisabenk.hexat.com/Benteng%20%20Marlborough
http://forumkeadilan.co/nusantara/benteng-marlborough-bakal-jadi-saksi-gerhana-matahari-total-di-bengkulu/
Komentar
Posting Komentar